MEMBUAT PEREKAT PESTISIDA sebanyak sekitar 11 liter.
Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah:
a. Air bersih 8-9 liter.
b. Teksafon 2 kg (belinya di toko kimia dg harga ±20.000/kg)
c. STPP ± 1 kg ( bahan ini mengandung Natrium dan Fosfat yang keduanya adalah termasuk unsur hara yg dibutuhkan oleh tanaman, belinya di toko kimia jg dg harga ±10.000/kg, (pilih yg grade industri)
d. pewarna (opsional, bisa ditambahkan jika ingin produk akhirnya berwarna).
2) Alat
-Ember atau timba
-Tongkat pengaduk
-Jerigen ato botol (untuk menampung produk akhir)
3) Proses:
Siapkan air 8-9 liter ke dalam ember.
Tambahkan Teksafon ke dalam air tadi
Aduk dengan pelan, dalam step ini Teksafon belum bisa larut sempurna dalam air
Tambahkan STPP sedikit demi sedikit ke dalam adonan sambil tetap diaduk.
Penting:
- Jika STPP terlalu banyak maka adonan akan sangat kental dan membutuhkan waktu lebih lama untuk larut saat dicampur dengan air waktu aplikasi di lapangan.
- Jika STPP terlalu sedikit maka Teksafon akan sulit larut, hal ini ditandai dengan masih adanya gumpalan-gumpalan mirip jelly dalam adonan, padahal Teksafon adalah bahan aktifnya Perekat tsb.
Terus aduk sampai Teksafon larut sempurna dalam air, dalam proses ini larutan akan berwana putih. Jika semua Teksafon telah larut maka proses selesai.
Tuang adonan ke dalam wadah jerigen atau botol. Setelah 12 jam larutan yang berwarna putih tadi akan berubah menjadi bening.
Latest Post
Pestisida
Written By rizky yitno on Thursday 6 August 2015 | 22:10
SEBAGAI ALTERNATIF PENGENDALIAN
KUTU DAUN/ULAT
BAHAN:
Daun Sirsak
Air 5 Liter
CARA: Semua bahan ditumbuk dan disaring pakai kain kemudian diendapkan selama semalam.
PEMAKAIAN: 1 liter larutan untuk 10 liter air.
LAYU FUSARIUM
BAHAN:
1.Kapur/gamping 1 ons
2.Bawang merah 5 ons
3.Cabai rawit 5 ons
4.Jahe 5 rimpang
5.Air 0,5 liter
PEMBUATAN: Semua bahan dihaluskan dan dilarutkan dalam air 0,5 liter air kemudian disaring dan diendapkan 1 malam.
PEMAKAIAN: Setiap 5 cc dilarutkan dalam 10 liter air dan disemprotkan.
LAYU FUSARIUM OXYFORUM CUBENS
BAHAN:
1.Belerang 1 ons
2.Kapur/gamping 1 ons
3.Bawang merah
4.Cabai rawit
5.Daun tembakau
6.Air 0,5 liter
PEMBUATAN: Semua bahan dihaluskan dan dilarutkan dalam air 0,5 liter air kemudian disaring dan diendapkan 1 malam.
PEMAKAIAN: Setiap 5 cc dilarutkan dalam 10 liter air lalu disemprotkan.
WERENG BATANG COKLAT
(Nila parvarta lugen)
BAHAN:
1.Bawang putih 20 siung
2.Sere 1 unting
3. Daun sirsak 1 genggam
4. Plant Catalyst 2 sendok
PEMBUATAN: Semua bahan dihaluskan dan larutkan dalam air 20 liter dan disaring kemudian diendapkan selama 2 hari.
PEMAKAIAN: Setiap1 liter larutan diencerkan ke dalam 15 liter air dan disemprotkan ke tanaman.
PENGENDALI KUMBANG MONCONG PADI (sitophila oryzae)
PENGENDALI KUMBANG KACANG
(Bruchus Chinensis)
Kunyit mengandung curcumin menghilangkan nafsu makan hama
25 g gerusan kunyit (curcuma domestica) di larutkan dalam 100 ml air
Endapkan semalam dan semprotkan pada tanaman yang terserang setiap 5-7 hari sekali
BELALANG (Aularches milliaris)
Alamanda (Alamanda cathartica) mengandung glikosida & allamandin, isoplumerisin
Gerus bunga dan daun kering 65 g alamanda dan cairkan 1000 ml air dan disemprotkan
Efektifitas keberhasilan 56% belalang mati
SERANGGA MATI INSEKTISIDA ALAMI
Di dalam serangga mati terdapat nematoda yang ampuh membunuh hama namun aman bagi manusia
Serangga mati dibungkus dengan lapisan pati atau tanah liat dan di letakkan di sarang hama
Efektifitas keberhasilan 65%
AKAR TUBA KENDALIKAN KEONG
5 – 10 g akar di tumbuk
Dilarutkan dalam 1 l air dan diamkan semalam
Semprotkan pada tanaman yang terserang
Kandungan rotenon, deguelin, dan toxicarol membuat keong malas mendekat
LERAK USIR KEONG MAS
Biji dan kulit lerak (Sapindus rarak) ditumbuk halus dan dicampur dengan pasir atau serbuk gergaji dengan perbandingan 1 kg tepung rerak utk 20 kg media (utk 1 ha) bila ditaburkan
Dapat diberikan dengan penyemprotan 1 kg lerak utk 15 liter air dan disemprotkan
Kandungan saponin sangat membantu mengusir keong mas
Untuk mencegah hama wereng
“Pestisida alami bersifat mengurangi serangan hama, bukan untuk membunuh hama. Oleh karenanya penggunaan pestisida alami tidak akan mematikan predator alami dari hama tersebut. Cara kerjanya adalah mengusir hama dengan bau tertentu ataupun dengan menghilangkan nafsu makan hama,” ungkap Susan.
“Untuk mencegah hama wereng, bahan yang sering digunakan adalah biji mahoni atau biji atau daun sirsak. Di dalam bahan ini terdapat repellent (penolak serangga) dan antifeedant (penghambat nafsu makan),” tambah Susan.
Berikut ini beberapa tips dari Susan mengenai pembuatan pestisida alami dari daun sirsak:
Untuk membuat pestisida alami dari daun sirsak diperlukan daun sirsak sebanyak 1 genggam, rimpang jeringau sebanyak 1 genggam, bawang putih 20 siung, sabun colek 20 gr dan air sebanyak 20 liter. Daun sirsak berfungsi sebagai penghamabat nafsu makan serangga, sedangkan jeringau dan bawang putih berfungsi untuk pengusir serangga dengan baunya yang khas. Bawang putih juga mengandung alisin yang akan membantu pertumbuhan jaringan yang rusak. Sementara itu sabun colek berfungsi sebagai perekat ketika larutan disemprotkan.
Cara pembuatan: Daun sirsak, rimpang jeringau, dan bawang putih ditumbuk sampai halus, kemudian dicampur dengan sabun colek. Campuran tersebut kemudian direndam dalam air 20 liter selama dua hari. Larutan selanjutnya disaing dengan kain halus dan siap diaplikasikan. Setiap 1 liter air saringan diencerkan dalam 15 liter air, kemudian disemprotkan merata ke bagian bawah tanaman padi.
Cara lainnya yakni menggunakan biji dan daun sirsak yang sudah dicincang halus sebanyak 250 gram, dicampur dengan mikroba (efektif mikroorganisme) sebanyak 50 ml, tetes gula sebanyak 50 ml, dicampur dengan 1 liter air. Keseluruhan bahan dimasukan ke dalam drum plastik, tutup drum rapat-rapat dan simpan ke dalam ruangan yang hangat (20-35 derajat celcius) dan tidak terkena sinar matahari langsung. Aduk secara teratur dengan cara menggoyangkan ember dan tutup drum dibuka sebentar untuk membebaskan gas. Fermentasi akan mulai dan gas akan dibebaskan dalam 2-5 hari. Lalu masukkan ekstrak yang dihasilkan ke dalam botol plastik setelah disaring. Penggunaan Ekstrak dapat dilakukan dengan disiramkan ke tanah atau tanaman secara merata dalam bentuk larutan dengan dosis 5-10 cc/liter air. Penyemprotan pada tanaman yang dilakukan setelah pertumbuhan tunas, secara kontinyu sebelum hama atau penyakit muncul, penyemprotan dilakukan sore atau pagi hari, di waktu angin tidak bertiup kencang atau setelah hujan.
“Untuk mencegah hama wereng, bahan yang sering digunakan adalah biji mahoni atau biji atau daun sirsak. Di dalam bahan ini terdapat repellent (penolak serangga) dan antifeedant (penghambat nafsu makan),” tambah Susan.
Berikut ini beberapa tips dari Susan mengenai pembuatan pestisida alami dari daun sirsak:
Untuk membuat pestisida alami dari daun sirsak diperlukan daun sirsak sebanyak 1 genggam, rimpang jeringau sebanyak 1 genggam, bawang putih 20 siung, sabun colek 20 gr dan air sebanyak 20 liter. Daun sirsak berfungsi sebagai penghamabat nafsu makan serangga, sedangkan jeringau dan bawang putih berfungsi untuk pengusir serangga dengan baunya yang khas. Bawang putih juga mengandung alisin yang akan membantu pertumbuhan jaringan yang rusak. Sementara itu sabun colek berfungsi sebagai perekat ketika larutan disemprotkan.
Cara pembuatan: Daun sirsak, rimpang jeringau, dan bawang putih ditumbuk sampai halus, kemudian dicampur dengan sabun colek. Campuran tersebut kemudian direndam dalam air 20 liter selama dua hari. Larutan selanjutnya disaing dengan kain halus dan siap diaplikasikan. Setiap 1 liter air saringan diencerkan dalam 15 liter air, kemudian disemprotkan merata ke bagian bawah tanaman padi.
Cara lainnya yakni menggunakan biji dan daun sirsak yang sudah dicincang halus sebanyak 250 gram, dicampur dengan mikroba (efektif mikroorganisme) sebanyak 50 ml, tetes gula sebanyak 50 ml, dicampur dengan 1 liter air. Keseluruhan bahan dimasukan ke dalam drum plastik, tutup drum rapat-rapat dan simpan ke dalam ruangan yang hangat (20-35 derajat celcius) dan tidak terkena sinar matahari langsung. Aduk secara teratur dengan cara menggoyangkan ember dan tutup drum dibuka sebentar untuk membebaskan gas. Fermentasi akan mulai dan gas akan dibebaskan dalam 2-5 hari. Lalu masukkan ekstrak yang dihasilkan ke dalam botol plastik setelah disaring. Penggunaan Ekstrak dapat dilakukan dengan disiramkan ke tanah atau tanaman secara merata dalam bentuk larutan dengan dosis 5-10 cc/liter air. Penyemprotan pada tanaman yang dilakukan setelah pertumbuhan tunas, secara kontinyu sebelum hama atau penyakit muncul, penyemprotan dilakukan sore atau pagi hari, di waktu angin tidak bertiup kencang atau setelah hujan.
resep perekat pestisida nabati
Silahkan di coba resep perekat pestisida nabati dibawah ini ….
Bahan dan alat :
Air panas 5 gelas kecil
Biji lerak 5 buah
Ember/ bak kecil dengan kapasitas 2 liter
Saringan
Cara membuat perekat pestisida nabati:
Masukkan 5 gelas air panas pada ember yang telah kita persiapkan
Masukkan 5 biji lerak kedalam 5 air panas tersebut
Setelah hangat-hangat kita remas-remas sampai hancur daging buahnya dan lepas bijinya.
Kemudian saring dan ambil airnya.
Cara penggunaan perekat pestisida nabati :
Ambil perekat yang telah kita buat tadi dan encerkan dalam 1 tangki sprayer (kurang lebih15 liter)
Masukkan pestisida nabati atau pupuk organik yang akan kita aplikasikan pada tanaman.
Jangan lupa nyemprotnya sebelum jam 10 pagi atau setelah jam 3 sore
Mudah sekali bukan ? …….
Jika dirasa perekat tersebut kurang pekat / kurang kuat bisa ditambahkan biji leraknya, misalnya 10 biji untuk 1 tangki semprot.
Oh ya…. ampas dan biji lerak sisa dari penyaringan tadi jangan di buang karena bisa kita gunakan sebagai pestisida juga. Biji dan sisa saringan tadi sangat efekti sebagai repellent (penolak serangga hama). Jika ingin tahu cara membuatnya kita baca artikel maspary yang akan datang………
Barangkali ada yang belum tahu biji lerak silahkan lihat gambarnya :
Bahan dan alat :
Air panas 5 gelas kecil
Biji lerak 5 buah
Ember/ bak kecil dengan kapasitas 2 liter
Saringan
Cara membuat perekat pestisida nabati:
Masukkan 5 gelas air panas pada ember yang telah kita persiapkan
Masukkan 5 biji lerak kedalam 5 air panas tersebut
Setelah hangat-hangat kita remas-remas sampai hancur daging buahnya dan lepas bijinya.
Kemudian saring dan ambil airnya.
Cara penggunaan perekat pestisida nabati :
Ambil perekat yang telah kita buat tadi dan encerkan dalam 1 tangki sprayer (kurang lebih15 liter)
Masukkan pestisida nabati atau pupuk organik yang akan kita aplikasikan pada tanaman.
Jangan lupa nyemprotnya sebelum jam 10 pagi atau setelah jam 3 sore
Mudah sekali bukan ? …….
Jika dirasa perekat tersebut kurang pekat / kurang kuat bisa ditambahkan biji leraknya, misalnya 10 biji untuk 1 tangki semprot.
Oh ya…. ampas dan biji lerak sisa dari penyaringan tadi jangan di buang karena bisa kita gunakan sebagai pestisida juga. Biji dan sisa saringan tadi sangat efekti sebagai repellent (penolak serangga hama). Jika ingin tahu cara membuatnya kita baca artikel maspary yang akan datang………
Barangkali ada yang belum tahu biji lerak silahkan lihat gambarnya :
Teknik Cara Buat Lem Pestisida Organik
Pada waktu 2 minggu yang lalu admin menemukan sebuah buku digramedia
tentang tips cara membuat lem pestisida secara organik. Disebabkan
mendapatkan info yang sangat berguna untuk para pembaca blog ini maka
admin hendak membagikannya melalui blog tani ternak budidaya ini.
Resep tersebut sangatlah
mudah dengan bahan yang sangat gampang didapat disekitar kita. Yang
perlu diuji ialah berapa dosis/ konsentrasi pemakaian lem pestisida
organik tersebut yang paling tepat. Selain itu berapa lama ketahanan
perekat pestisida organik dalam penyimpanan juga perlu diteliti.
* Alat dan Bahan Perekat Pestisida Organik :
- 1 buah Blender
- 1 buah Telor ayam/ bebek (bebek lebih bagus)
- Minyak goreng 1 sendok makan
* Cara Membuat Perekat Pestisida Organik (skala 1 tangki semprot) :
Masukkan 1 buah telor
ayam dan satu sendok minyak goreng (kalau untuk membuat 10 tangki pake
10 telor ditambah 10 sendok minyak goreng).
Blender sampai benar-benar tercampur (homogen)
Campurkan dengan larutan pestisida yang ada dalam tangki semprot sampai benar-benar tercampur.
Semprotkan pestisida secara merata ke semua permukaan daun.
Resep perekat pestisida
organik ini dapat dipakai untuk membuat ovusida (membungkerkan telur,
memandulkan telur, membunuh telur) ulat atau telur hama yang lain
sehingga telur hama tersebut tidak bisa menetas dengan hanya menambahkan
bahan tertentu dalam perekat pestisida organik tersebut. Oleh karena
itu tunggu postingan yang akan datang, admin tani ternak budidaya ini
akan membagikan teknik cara membuat ovusida/ cara memandulkan telur
hama.